Selama tiga puluh tahun terakhir, keuangan Islam telah bertumbuh
dengan pesat. Saat ini keuangan Islam telah menjadi industri yang
memiliki kontribusi penting dalam perekonomian nasional tidak hanya di
negara-negara Muslim, namun juga di berbagai negara di seluruh dunia.
Sesuatu yang berawal dari ekseprimen bank mikro pedesaan di Mesir pada
1960-an, kini telah mencapai tingkatan di mana bank berskala
internasional menawarkan berbagai produk perbankan Islam.
Praktik
perbankan Islam kini tersebar luas dari Timur ke Barat, di seluruh
penjuru dari Indonesia dan Malaysia hingga ke Eropa dan Amerika. Dalam
lima tahun terakhir, pangsa pasar dana keuangan Islam global telah
meningkat secara dramatis. Keuangan syariah kini telah hadir di 75
negara di seluruh dunia, baik Muslim maupun non-Muslim, termasuk
berbagai pusat keuangan global seperti London, Singapura dan Hongkong.
Jumlah institusi keuangan yang menawarkan jasa keuangan syariah telah
berlipat menjadi lebih dari 300 bank, dengan mengelola dana hingga satu
triliun dolar AS, lima kali lipat dari nilai lima tahun lalu.
Secara
khusus, ekonomi syariah -- terutama perbankan syariah -- tumbuh sangat
pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah pemain makin banyak, jumlah
kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas juga makin banyak.
Apalagi dengan adanya kebijakan office channeling, yang memungkinkan
unit usaha syariah (UUS) membuka layanan di kantor-kantor bank
konvensional induknya.
Di tengah maraknya industri keuangan
syariah di Tanah Air, buku-buku referensi ekonomi syariah masih
dirasakan sangat kurang. Khususnya, buku-buku yang berbasis teori dan
praktik sekaligus. Buku ini terinspirasi dari praktik manajemen yang
dilakukan di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dalam kerangka yang lebih
luas, kehadiran buku ini merupakan salah satu fenomena besar dari
perpindahan pemikiran dalam bidang manajemen, yang bermula dari
scientific management dan kini beralih ke spiritual management.
Penulis
menegaskan, dengan landasan spirit berbagi, konsep The Celestial
Management diupayakan untuk bisa dipahami dan dijadikan sebagai acuan
bagi siapa pun dan institusi manapun yang mencoba untuk menggunakan
pendekatan spiritual dalam perjalanan hidupnya. Penulis membagi bukunya
menjadi sembilan bab.
Bab pertama mengupas tentang bisnis dan
etika. Bab kedua membahas tentang The Celestial Management yang
difokuskan pada upaya mengelola organisasi dengan nilai-nilai spiritual.
Bab ketiga membicarakan tentang organisasi sebagai tempat ibadah,
disusul bab keempat yang memperbincangan tentang zero based, iman,
konsisten, dan result oriented. Pada bab kelima, penulis membahas
tentang organisasi sebagai tempat berkumpul dan berbagi kepercayaan.
Bab
keenam berbicara tentang PIKR (Power, Information, Knowledge, Reward)
Sharing. Bab ketujuh membicarakan organisasi sebagai tempat pertempuran.
Sedangkan bab kedelapan memperbincangkan tentang militan, intelek,
kompetitif, dan regeneratif. Buku ini ditutup dengan sejumlah studi
kasus.
Penulis buku ini, Dr A Riawan Amin adalah seorang
praktisi yang telah malang-melintang dalam dunia perbankan syariah
belasan tahun lamanya. Pria kelahiran Tanjung Pinang, 27 April 1958 ini
selama 10 tahun (1999-209) menjadi direktur utama Bank Muamalat, dan
sukses membawa bank syariah pertama di Indonesia itu meraih berbagai
prestasi.
Sejak tahun 2007 hingga kini ia aktif menjabat sebagai
ketua umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo). Ia juga aktif
sebagai direktur General Council for Islamic Banks and Financial
Institutions (CIBAFI) yang berpusat di Bahrain. Riawan Amin digelari
Tokoh Perubahan Republika (2008) dan Best CEO Bisnis Indonesia (2008).
Ia
termasuk praktisi dan intelektual yang cukup produktif menulis artikel
di berbagai media massa. Ia juga telah menulis dan menerbitkan tiga buku
populer, yakni Indonesia Militan, The Satanic Finance, dan buku best
seller berjudul The Celestial Management yang akhirnya dibuat versi
ilmiahnya melalui buku ini, yakni Menggagas Manajemen Syariah: Teori dan
Praktik The Celestial Management.
Buku ini merupakan salah
satu referensi yang sangat bermanfaat untuk memahami manajemen syariah.
Kehadiran buku kajian manajemen syariah ini mengisi kekosongan literatur
tentang manajemen syariah, khususnya di tingkat pendidikan sarjana dan
magister. Penjelasan berbasis konsep dan teori yang mendalam, disertai
berbagai kasus-kasus empiris, membuat buku ini layak menjadi buku teks
utama di perguruan tinggi. Apalagi buku ini dilengkapi dengan analisis
yang komprehensif, sehingga akan memperkaya wacana di bidang terkait,
seperti etika bisnis dan corporate governance.
Seperti
ditegaskan Prof Rhenald Kasali PhD saat memberikan pengantar buku ini,
"Melalui buku ini A Riawan Amin dan tim PEBS FEUI mengingatkan bangsa
Indonesia agar selalu ingat bahwa kaidah usaha yang hakiki, yaitu tata
nilai (etika bisnis) harus selalu menjadi acuan bagi kita untuk
mencapai kebahagiaan."
0 komentar:
Posting Komentar